Jakarta, KabarBerita.id — Negara Rusia mengancam akan langsung menyerang apabila ada warga negara mereka yang dibunuh di Ukraina termasuk di wilayah Donbass.
“Kami tidak akan menginvasi Ukraina kecuali kami diprovokasi untuk melakukan itu,” kata utusan Rusia untuk uni Eropa, Vladimir Chizhov.
“Apabila warga Ukraina meluncurkan serangan melawan Rusia maka Rusia akan menyerang balik. Atau jika mereka mulai membunuh warga negara Rusia secara terangterangan di Donbass atau wilayah mana pun,” ujar Chizhov.
Wilayah Donbass sendiri merupakan tempat bagi gerakan separatis Ukraina yang didukung Moscow. Kelompok ini sempat mengatakan bahwa pemerintahan Kiev Yang mempersiapkan serangan kepada mereka.
Akan tetapi Kiev mengatakan Moscow sedang bersiap menginvasi negara nya mengingat Rusia telah menempatkan lebih dari 100ribu pasukan mereka di dekat perbatasan Ukraina.
Selain itu sejumlah media Barat menyampaikan bahwa Rusia akan melancarkan serangan mereka pada hari Rabu (16/2).
Namun demikian presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta untuk seluruh rakyat mengibarkan bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan secara serentak di hari itu.
Dalam pidatonya presiden Ukraina mengatakan bahwa 16 Februari Rusia akan menjadikan hari tersebut sebagai hari penyerangan namun untuk Ukraina akan menjadi hari persatuan.
Ia melanjutkan bahwa Rusia mencoba menakut-nakuti Ukraina dengan menyebutkan tanggal dimulainya aksi militer. Pada hari itu karena akan menyebarkan penderan nasional menggunakan spanduk kuning dan biru serta menunjukkan kepada seluruh dunia persatuan Ukraina.
Berbeda dengan pemerintah Ukraina yang bersikap lebih santai Amerika Serikat menghimbau warga negara nya untuk pergi dari Kiev. Mereka juga telah menutup kedutaan mereka di kota tersebut.