Jakarta, KabarBerita.id — Ekstremis Hindu di India menyerukan pembunuhan besar-besaran terhadap umat muslim di sebuah konfrensi di Horidwar, negara bagian Uttarakhand.
Dalam sebuah video seorang anggota partai sayap kanan Hindu Mahasabha, Pooja Shakin Pandey mengatakan, apabila mereka siap menjdi tentara dan siap untuk membunuh dua juta umat muslim, maka akan menang untuk melindungi India dan membuatnya menjadi negara Hindu.
Dalam video rekaman tersebut terlihat pernyataan Pandey disambut meriah oleh kerumunan penonton.
Namun diluar India, video ini membuat marah masyarakat. Meski kejadian ini terjadi sebulan yang lalu, banyak masyarakat yang marah karena pemerintah India minim merespons komentar kebencian tersebut.
Beberapa masyarakat menilai pemerintah India menunjukkan iklim kehidupan yang buruk untuk umat muslim di India. Pengadilan Tinggi India kemudian melakukan intervensi, meminta respons dari otoritas federal dan negara bagian dalam sepuluh hari kedepan.
Pandey dan beberapa orang lainnya telah diinvestigasi oleh kepolisian lokal terkait penghinaan agama. Menurut pejabat kepolisian di Haridwar, dakwaan ini dapat membuat mereka dipenjara selama empat tahun.
Menurut keterangan Syekhar Suyal selaku polisi Haridwar, kepolisian Uttarakhand sempat menangkap seorang pria yang menjadi pembicara dalam acara tersebut. Akan tetapi, tidak jelas apa yang disampaikan pria tersebut.
Beberapa analis mengtakan kelompok Mahasabha Hindu ini merupakan ujung dukungan terhadap kelompok ekstremis Hindu yang makin luas semenjak Perdana Menteri India Narendra Modi berkuasa.
Menurut laman resmi kelompok Hindu Mahasabha, mereka memiliki visi mendeklarasikan India sebagai ‘Rumah Nasional Masyarakat Hindu.’
Kelompok ini juga mengatakan mereka tidak akan ragu memaksa umat Islam India bermigrasi ke Pakistan, dimana pakistan merupakan negara tetangga dengan mayoritas penduduk Muslim.
Kelompok ini juga menyatakan sumpah akan membentuk sistem edukasi yang sesuai dengan ajaran Hindu versi mereka Mahasabha.