Jakarta, KabarBerita.id — Sejumlah delegasi pengamat dan utusan dari 57 negara Islam bertemu di negara Pakistan guna membahas krisis kemanusiaan yang telah menimpa negara Afghanistan. Mereka menguji hubungan diplomatik dengan Taliban.
Dikutip dari AFP pertemuan ini dilakukan oleh Organisasi Kerja Sama Islam. Bantuan penanganan juga diberikan untuk mengatasi krisis Afghanistan.
Karena pertemuan ini ibukota Pakistan diturup dan dipagari kawat berduri yang dijaga oleh polisi dan tentara.
Amir Khan Muttaqi selaku Menteri Luar Negeri Taliban juga turut hadir dalam pertemuan ini bersama delegasi dari PBB, China, Rusia, Uni Eropa dan Amerika Serikat.
Semenjak Taliban Menguasai Afghanistan, aset dan juga bantuan senilai miliaran dolar telah dibekukan oleh Komunitas Internasional. Hal ini yang menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis ekonomi di negara tersebut.
PBB diketahui juga kerap memberikan peringatan bahwa Afganistan berada di ambang batas krisis kemanusiaan terparah di dunia. Dalam aspek pangan, uang kertas dan bahan bakar.
Hingga saat ini masih belum ada negara yang mengakui pemerintahan Taliban secara formal.
Saat ini Diplomat dunia dihadapkan dengan masalah bantuan ekonomi Afghanistan, disisi lain tidak mau juga menjatuhkan Taliban.
Mahmood Qureshi selaku Menteri Luar Negeri Pakistan mengatakan pertemuan ini dilakukan untuk kepentingan masyarakat Afghanistan bukan untuk kelompok tertentu.
Qureshi juga menambahkan bawa ada perbedaan pengakuan dan keterlibatan terkait pemerintah baru Afghanistan ini.
Diketahui negara beberapa negara yakni Pakistan, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab adalah tiga negara yang mengakui kepemimpinan Taliban sebelumnya pada 1996 sampai 2002.