Jakarta, KabarBerita.id — Terkait peristiwa tabrak lari yang menimpa saksi kasus dugaan pengaturan skor Liga 3 Jawa Timur, Zha Eka Wulandari, PSSI mengaku kaget dan sedih mendengar kabar tersebut. Peristiwa tersebut terjadi di Landungsari, Dau, Kabupaten Malang pada Kamis (25/11) malam.
Yunus Nusi selaku Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI mengatakan Ketua Umum PSSI dan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI prihatin dan sedih mendengar kabar tersebut.
Munculnya dugaan kecelakaan Zha yang juga bendahara Gresik Putra Paranane FA terkait dengan kasus dugaan pengaturan skor yang kini ditangani Polda Jawa Timur, PSSI mengaku tidak ingin terlalu gegabah dan akan terlebih dahulu menunggu fakta akurat.
“PSSI akan menunggu laporan dari Asprov PSSI Jatim terkait kebenaran berita tersebut. Namun jika hal tersebut terbukti benar dan sengaja karena ada hubungan korban sebagai pelapor dugaan pengaturan skor, yang pasti Ketum akan murka,” katanya.
“Ketua Asprov PSSI Jatim sudah dihubungi Ketum untuk melakukan koordinasi bersama Polda Jawa Timur atau Polres setempat [Surabaya] untuk menelusuri kasus ini,” tambahnya.
Zha menjadi sorotan terkait laporanya tentang dugaan pengaturan skor di klubnya Gresik Putra Paranane FA. Ia melaporkan kitman serta dua pemain klub telah melakukan komunikasi dengan runner pengaturan skor untuk mengalah melawan RZA Sumbersari dan Persema Malang.
Sesuai arahan Asprov PSSI Jatim, Zha kemudian bertemu runner pengaturan skor untuk. Ia kemudian diarahkan menemui aktor pengaturan skor untuk mendapatkan bukti serta menggali informasi. Dari situlah akhirnya Zha bisa membuat laporan resmi.
Sidang akan peristiwa tersebut kemudian di gelar oleh Komite Disiplin (Komdis) Asprov PSSI Jatim. Kemudian kitman serta pemain mendapatkan sanksi. Sedangkan para runner dilaporkan ke Polda Jatim agar dilakukan pengusutan lebih lanjut. Empat orang yang dilaporkan adalah Bambang Suryo, David, Billy, dan Anshori. Keempat orang ini di tuduh telah menyuap beberapa pemain klub Gresik Putra.
Peristiwa tabrak lari yang menimpa Zha menjadi perhatian lantaran pada Jumat (26/11) pagi ia dijadwalkam menjalani pemeriksaan di Mapolda Jatim. Kerena peristiwa tersebut ia tidak bisa memenuhi panggilan kepolisian.