Depok, KabarBerita.id — Wali Kota Depok, Mohammad Idris meminta komitmen dari seluruh Perangkat Daerah (PD) dan stakeholder untuk menjalankan program Depok Sukses Bebas Stunting Mewujudkan Kota Ramah Anak (D’Sunting Menara).
Hal tersebut dikarenakan program ini adalah upaya untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas.
Mohammad Idris menjelaskan pencegahan dan penanganan stunting berbasis kemandirian keluarga adalah bagian dari usaha untuk mewujudkan anak yang cerdas dalam segala aspek fisik, otak, mental, dan spiritualnya.
Ia menambahkan program ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Depok mendukung Zero New Stunting sesuai Rancanangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat tahun 2023. Ia berharap masyarakat merubah mindset bahwa stunting dapat terjadi pada semua kalangan.
Ia menjelaskan, bahwa saat ini supaya tidak terjadi stunting penanganannya ada pada gizi di posyandu serta pengetahuan orang tua tentang pengasuhan anak.
Data Dinas Kesehatan Kota Depok Agustus tahun 2020 didapat 5,3 persen anak mengalami stunting atau 5.718 dari 107.710 balita.
Angka tersebut menurun menjadi 4,7 persen atau ada 4.923 dari 102.815 balita stunting pada Februari 2022.
Meski menurun, Mohammad Idris mengungkapkan terdapat wilayah yang mengalami kenaikan angka stunting. Sehingga ia meminta kecamatan dan kelurahan melakukan validasi data tersebut.