Jakarta, KabarBerita.id — Pemerintah interim Afghanistan, Taliban telah mengklaim bahwa mereka mengumpulkan pendapatan lebih dari $270 juta atau setara Rp3,8 triliun sejak mengambil alih kekuasaan pada pertengahan Agustus lalu.
Ahmad Wali Hawmal selaku Jubir kementrian keuangan Taliban mengatakan pendapatan itu dikumpulkan hari demi hari.
Pihak Taliban juga mengatakan akan membayar semua gaji pegawai negeri sipil yang belum dibayarkan selama tiga bulan terakhir.
Wali mengatakan gaji pensiunan yang tertunda akan dibayar ke seluruh pensinan di Afghanistan.
Ada lebih dari 60 ribu iuran pensiunan yang belum dibayar oleh pemerintah.
Diketahui saat ini Afghanistan sedang mengalami krisis ekonomi yang hebat.
Beberapa warga bahkan mulai menjual aset yang dimiliki bahkan mengemis roti untuk bertahan hidup.
Dua hari usai Taliban menguasai Kabul, pemerintah negara Amerika Serikat membekukan aset bank sentral Afghanistan senilai sekitar US$9,5 miliar atau setara Rp135 triliun.
Tidak hanya negara AS, bahkan banyak donor dan organisasi internasional termasuk Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) berhenti memberikan bantuan kepada negara Afghanistan.
Situasi ekonomi yang kian mencekik membuat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan sekitar 22,8 juta orang menghadapi krisis pangan akut.
Angka ini hampir setengah populasi penduduk negara Afghanistan.