Sukabumi, KabarBerita.id — Beberapa hari lalu Kota Sukabumi diguyur hujan deras, yang mana peristiwa tersebut juga menimbulkan 70 kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia karena dampak dari fenomena La Nina yang sebelumnya telah diprediksi oleh pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Menurut keterangan dari Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, fenomena La Nina memiliki berbagai dampak terkait peningkatan curah hujan, yang mana tidak hanya bisa memicu adanya banjir dan longsor tetapi bisa mengancam ketahanan pangan, karena sebabkan gagal panen hingga kesulitan mencari ikan bagi para nelayan.
Oleh karenanya BMKG sejak akhir Oktober lalu telah mengumumkan peringatan dini terkait adanya fenomena La Nina kepada pihak Pemerintah Daerah di berbagai wilayah Indonesia.
Sementara itu Ahmad Fahmi selaku Walikota Sukabumi, Kamis (11/11) lalu di Balai Kota, menyatakan bahwa sejak musim penghujan datang September lalu, Pemkot Sukabumi telah menyebarkan surat edaran peringatan dini terkait kesiagaan bagi semua pihak karena adanya potensi bencana dari munculnya fenomena La Nina.
Pada 10 November lalu Pemkot Sukabumi telah mengadakan rapat koordinasi kebencanaan untuk menyikapi terjadinya 55 bencana yang dipicu hujan deras dengan salah satu fokus yakni pada proses pemulihan dampak bencana. Sementara pada 12 November lalu Walikota beserta para jajaran sempat meninjau langsung salah satu lokasi bencana longsor.
Walikota memberikan himbauan kepada seluruh masyarakat sebagai salah satu upaya pencegahan bencana untuk membersihkan lingkungan karena sumbatan sampah yang menyebabkan air meluap ialah salah satu penyebab bencana banjir yang terjadi di kota Sukabumi sejauh ini.