Yogyakarta, KabarBerita.id — Pada Kamis (30/9) kemarin, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo didampingi Wakil Bupati, Danang Maharsa dan Ketua DPRD Sleman, Haris Sugiarta menemui perwakilan manajemen PSS Hempri Suyatna, Andi Wardana dan Yoni Arseto.
Terkait masalah kemarahan suporter PSS di media sosial dan Omah PSS, Kustini meminta penjelasan dari internal manajemen.
Sebelumnya, pernyataan dari Direktur Utama PT PS Sleman, Marco Garcia Paulo yang akan memindahkan PSS dari Sleman jika memecat Dejan Antonic menjadi salah satu pemicu kemarahan suporter.
Kustini menyampaikan bahwa hal tersebut merupakan statement pribadi dari Marco dan bukan hasil rapat bersama dan Marco sudah meminta maaf atas ucapannya.
Marco menjelaskan kepada Kustini bahwa ucapannya adalah spontan karena banjir tekanan dari suporter PSS terkait hasil buruk PSS di Liga 1.
Kustini menyampaikan kepada Marco agar tetap sabar dan selalu berfikir positif karena memang suporter pasti ingin timnya menunjukan performa terbaik dalam setiap pertandingan.
Kustini menyadari PSS adalah klub profesional dan tentunya tidak dapat di intervensi langsung oleh pemerintah. Namun ia menegaskan bahwa PSS merupakan penyemangat masyarakat Kabupaten Sleman.
Sementara itu Hempri sebagai salah satu perwakilan manajemen PSS menjelaskan hasil minor di beberapa laga awal salah satunya disebabkan minimnya persiapan tim yang baru berkumpul sepekan jelang kompetisi bergulir.
Terpisah, terkait perkataannya yang menimbulkan amarah suporter PSS, Marco Gracia Paulo meminta maaf. Menurutnya terjadi miskomunikasi ketika berunding dengan supporter vua telepon.
“Saya sampaikan pertama saya menyampaikan permohonan maaf kepada semua masyarakat Sleman. Bukan hanya Sleman Fans tapi kepada seluruh masyarakat Sleman,” kata Marco saat dihubungi, Jumat (1/10).
Marco menjelaskan statementnya merupakan spontan dari pribadi dan tidak mewakili manajemen.
Dirinya mengaku mendapat tekanan yang besar dari suporter terlebih terdapat teror dari oknum kepada keluargannya.
Marco yang mengaku tidak tidur dalam dua malam tidak ingin menjdikan hal tersebut sebagai alasan. Namun memang semuanya murni keluar secara spontan karena desakan yang sangat tinggi dari supporter yang membuat dirinya bereaksi.
Mantan bos Badak Lampung FC ini sudah menyadari tindakannya tidak dapat dibenarkan. Ia menyatakan PSS tetap akan di Sleman karena memang punya Sleman.
Saat ini Marco berniat untuk memperbaiki komunikasi untuk mencari solusi terbaik bagi PSS.