Manokwari, KabarBerita.id — Vaksin covid jenis AstraZeneca sebanyak 877 vial dikembalikan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat kepada Kementerian kesehatan untuk dapat direlokasi ke daerah lain.
Kepala Dinas Kesehatan Papua Barat,Otto Parorongan, Kamis (16/9), menyampaikan bahwa vaksin tersebut akan dikembalikan kembali ke pusat berdasarkan petunjuk supaya bisa direlokasi ke daerah lain sebelum memasuki masa kadaluarsa.
Jumlah pengembalian vaksin tersebut menurut Otto merupakan kiriman dari 5 daerah di Provinsi Papua Barat, yakni Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Mansel, Manokwari serta Kabupaten Sorong Selatan.
Otto menyatakan, banyak warga yang tidak menginginkan untuk diberikan vaksin AstraZeneca. Masyarakat cenderung lebih memilih untuk mendapatkan vaksin Sinovac karena dinilai dapat memberikan efek samping yang lebih ringan dibanding AstraZeneca.
Menanggapi hal tersebut, dr. Arnold Tiniap M.Epid selaku Juru Bicara Satgas Covid-19 Papua Barat, menilai bahwa masyarakat kurang dalam menerima informasi terkait Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) dan hanya berdasar pada informasi yang diterima dari orang yang sudah divaksin sehingga mereka membeda-bedakan untuk menggunakan vaksin jenis apa.
Oleh karenanya menurut Arnold, perlu adanya edukasi terkait manfaat dibandingkan melihat efek samping karena hal tersebut merupakan hal yang wajar sebagai bentuk respon tubuh saat menerima benda asing.
Kini Provinsi Papua Barat telah menerima vaksin Sinophram yang berjumlah 52ribu vial dan siap untuk didistribusikan ke berbagai daerah.