Jakarta, KabarBerita.id — Pemain di Liga 1 dan Liga 2 yang punya sikap buruk dikatakan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali tak pantas membela Timnas Indonesia.
Hal itu ia katakan terkait kejadian tendangan kung fu di laga uji coba AHHA PS Pati FC kontra Persiraja Banda Aceh beberapa waktu lalu. Menpora menyatakan kekecewaannya atas tindakan tidak terpuji tersebut ditengah proses perbaikan sepakbola Indonesia.
Menpora minta PSSI benar-benar menyeleksi pemain terbaik yang benar-benar profesional supaya tidak mencoreng nama baik Timnas Indonesia.
Amali dalam situs resmi Kemenpora mengatakan pasti semua pemain ingin bermain untuk Timnas, namun jika mental dan perilakunya masih buruk seperti contoh tersebut maka hal tersebut harus dipertimbangkan untuk tidak membela Timnas.
Menpora menambahkan pemain sebagus apapun jika memiliki perilaku dan mental buruk menurutnya tidak layak masuk Timnas. Menpora akan mendukung Ketum PSSI karena saat ini sudah mulai mendapatkan kepercayaan publik sehingga harus dijaga. Ia berharap hal ini didengar semua pemain profesional karena pemain profesional perilakunya juga harus profesional.
Dikatakan Menpora, salain harus memiliki fisik baik dan teknik bagus, pemain profesional harus bermental dan berperilaku bagus karena Faktor itu dinilai sangat penting dalam jiwa sebagai ‘seniman’ di lapangan hijau.
Pembinaan dalam sepakbola dikatakan Menpora tidak hanya sebatas untuk bertahan, menyerang dan lainnya namun juga harus mencetak mental dan attitude yang baik.
Sementara itu Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyayangkan insiden itu dan berharap tidak terulang kembali. Ia juga menyampaikan kekecewaanya terhadap tindakan Syaiful Indra Cahya dan Zulham Zamrun pemain AHHA PS Pati.
“Mereka tidak melapor saat pertandingan uji coba tersebut sehingga tidak ada monitor dari perangkat pertandingan. Evaluasi sudah dilakukan, yang jelas itu oknum. Kekecewaanya saya terhadap keduannya karena masih ada di zaman sekarang pemain seperti itu,” kata Iriawan.