Denpasar, KabarBerita.id — Gubernur Bali Made Mangku Pastika menginginkan pihak-pihak yang menyebarkan “hoax” atau berita bohong di daerah itu, agar ada yang sampai ditahan atau menjalani proses hukum.
“Saya pingin tahu di Polda Bali ada yang ditahan, nanti saya telepon Kapolda, supaya (penyebar hoax-red) ada yang ditahan di Bali,” kata Pastika saat menggelar pertemuan di Dinas Pariwisata Provinsi Bali, di Denpasar, Selasa (3/10).
Menurut mantan Kapolda Bali itu, tindakan tegas membawa penyebar “hoax” ke ranah hukum agar pelakunya bisa merasa kapok. “Kalau gitu nggak kapok-kapok, terus ada berita macam-macam,” ujarnya.
Pihaknya juga menyayangkan banyaknya berita bohong yang disebar melalui media sosial terkait juga dengan kondisi dan status vulkanik Gunung Agung di Kabupaten Karangasem yang sampai membuat masyarakat resah dan juga berimbas pada sektor pariwisata.
“Pariwisata itu tergantung keamanan, keamanan tergantung perasaan, perasaan tergantung opini, opini tergantung media. Media itu sekarang macam-macam, ada yang resmi maupun media sosial,” ucapnya.
Pastika menambahkan, penyebar hoax juga tidak hanya melalui media sosial, bahkan terkait kondisi siaga darurat Gunung Agung, oknum tak bertanggung jawab sempat menemui pengungsi.
“Ada yang tiba-tiba datang malam-malam berseragam, nyuruh tempat ini (pengungsian-red) sudah dalam bahaya harus dikosongkan. Paniklah orang, padahal masyarakat baru mengungsi. Itu terjadi, dicari-cari orangnya nggak ketemu,” katanya.