Jakarta, KabarBerita.id — Ashraf Ghani,Mantan Presiden Afghanistan yang digulingkan, kembali buka suara sehari setelah Taliban mengumumkan pemerintahan sementara di negara itu.
Ghani meminta maaf kepada masyarakat Afghanistan lewat surat terbuka yang diunggah di akun Twitternya karena pemerintahannya digulingkan Taliban sama seperti pendahulunya.
Ghani mengatakan memiliki hutang untuk menjelaskan kepada warga Afganistan karena meninggalkan Kabul pada 15 Agustus usai Taliban berhasil masuk Kabul. “Saya meminta maaf kepada warga Afghanistan karena tidak bisa membawa akhir yang berbeda,” paparnya menambahkan.
Ia beralasan untuk menghindari terulangnya perang sipil seperti di era 1990-an sehingga ia memutuskan kabur ke luar negeri di hari Taliban menduduki Kabul.
Ia menjelaskan bahwa meninggalkan Kabul adalah keputusan sulit namun harus dilakukan demi melindungi enam juta warga Kabul dan menghindari pertempuran.
Ia membantah tuduhan yang menyebut ia kabur membawa uang negara dan siap diaudit oleh PBB perihal jumlah kekayaannya.
Ghani berujar korupsi telah menjadi wabah yang membuat Afganistan lumpuh dalam beberapa dekade ini dan fokus utamanya sebagai presiden adalah membasminya.
Dilaporkan Ghani masih berada di UEA dan berencana kembali ke Afganistan meskipun belum jelas kepastiannya.
Warga Afganistam memyebut tindakan Ghani pengecut lantaran kabur disaat negara kacau. Terlebih terdapat rumor yang mengatakan Ghani kabur dengan helikopter dan membawa uang.
Ghani dalam konferensinya menyebut tindakannya ini bertujuan baik dan bukan untuk memperkaya dirinya. Ia berharap warga Afganistan tidak mudah percaya rumor yang mengatakan Ghani telah menjual warga, melarikan diri dan menyelamatkan dirinya sendiri.