Jakarta, KabarBerita.id — Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin akhirnya mengundurkan diri setelah menerima banyak kritikan karena dinilai tidak bisa menangani pandemi covid 19 di negera tersebut.
Muhyiddin menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia selama 17 bulan dan akhirnya mengundurkan diri karena dinilai gagal menangani pandemi covid 19 di Negeri Jiran. Kepemimpinannya selama ini pun penuh gejolak.
Oposisi terus menggoyang kepemimpinannya pasca terlibat selisih pendapat dengan Sultan Abdullah perilhal pemberlakuan status darurat covid 19. Oposisi menilai Muhyiddin telah melanggar konstitusi karena melangkahi wewenang Sultan.
Muhyiddin juga dianggap oleh para penentang telah menunda rapat parlemen karena menghindari mosi tidak percaya.
Selama berminggu-minggu Muhyiddin terus menentang seruan untuk mengundurkan diri, tetapi akhirnya pada hari Senin (16/8) izin resmi mengajukan surat pengunduran diri kepada Raja Sultan Abdullah Alam Ahmad Shah.
Mengutip dari Reuters,dalam pidato kenegaraan, Muhyiddin menyampaikan ucapan terakhir sebagai Perdana Menteri dan mengucapkan terima kasih kepada rakyat Malaysia serta kabinetnya dan menyatakan harapan supaya Raja dapat memilih penggantinya dengan baik.
Menurut keterangan resmi dari Kerajaan Malaysia, hingga nanti didapatkan penggantinya secara definitif, Muhyiddin masih terus memegang sementara jabatan PM.
Keputusan terkait siapa pengganti Muhyiddin akan diserahkan sepenuhnya kepada Sultan Abdullah sebagai kepala negara karena memiliki kewenangan untuk menunjuk anggota parlemen sebagai perdana menteri melalui mayoritas suara di dalam parlemen.