Jakarta, KabarBerita.id — Pada hari Raya Idul Adha tahun ini, Yayasan Arkar Kauny membagikan paket kurban yang ditujukan kepada penghafal alquran.
Hilal Achmad selaku direktur program Askar Kauny mengatakan bahwa penyaluran ini merupakan kegiatan rutin Askar Kauny setiap tahunnya.
Hilal mengatakan bahwa sasaran dari paket hewan kurban ini adalah penghafal Alquran, rumah, pesantren tahfidz dan guru ngaji di pelosok negeri.
Pada tahun ini, Hilal menjelaskan total penerima manfaat baik dalam maupun luar negeri sebenyak 15 ribu dengan rincian kurban dilakukan di 18 provinsi dan berjumlah 87 titik yang tersebar di Sumatera hingga NTT.
Penerima hewan kurban di luar negeri meliputi negara seperi Palestina, Uganda dan pengungsian Suriah. “Karena serangan Israel, Palestina masih menderita, di pengungsian Suriah menderita kelaparan, begitu juga krisis pangan yang terjadi di Uganda,” katanya.
Kurban yang disalurkan kepada penghafal Alquran diharapkan dapat menjadikan mereka sebagai pemimpin untuk keluarga, agama dan bangsa.
Deny Ibnu Hajar selaku Direktur Utama Askar Kauny mengatakan, kurban ini memberi manfaat bagi mereka yang tengah mengalami kesulitan ekonomi karena pandemi.
Ia menambahkan bahwa kurban yang disalurkan kepada guru ngaji, penghafal Alquran dan masyarakat akan membuat mereka senang sehingga pahala yang didapat akan berlipat-lipat.
Pengasuh Ma’Had Askar Kauny Banyuwangi, Ustadz Ahmad Saefullah berterimakasih kepada donatur yang telah berkurban, dikatakanya kurban ini sangat bermanfaat untuk santri serta warga sekitar. “Insyallah amalan ini akan kekal di sisi Allah, penerima manfaat sangat bahagia,” katanya.
Arkar Kauny sendiri adalah lembaga non profit pada bidang sosial dan pendidikan serta berkhidmat untuk mencetak generasi penghafal Alquran dengan metode Kauny (menghafal Alquran semudah tersenyum). Metode Kauny memiliki tujuan dapat menghafal Alquran dengan mudah dan menyenangkan dengan metode menyelaraskan otak kanan, hati, dan gerakan tangan.
Saat ini sudah terdapat 15 ribu santri lebih, tahfidz full beasiswa di 40 pesantren dan 450 rumah tahfidz yang tersebar seluruh Indonesia.