Jakarta, KabarBerita.id — Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) soroti minimnya sekolah yang melakukan pemetaan risiko covid 19 sebagai upaya persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) tahun ini.
Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji,Selasa (22/6) menjelaskan bahwa seharusnya pemetaan dilakukan bagi seluruh siswa dan tenaga penyidik demi memastikan warga sekolah yang rentan tertular dannl yang memiliki potensi menularkan virus.
Misalnya dilakukan pemetaan dengan cara menanyakan peserta didik berasal dari daerah mana, atau menanyakan tenaga pendidik apakah pernah bertemu dengan orang-orang di zona merah apa yang terkena covid.
Berdasarkan pantauannya Ubaid menjelaskan saat ini hal tersebut belum dilakukan kan oleh sejumlah sekolah menjelang ajaran baru. Padahal hal tersebut merupakan mitigasi awal demi mengantisipasi penularan covid 19.
Ubaid mengaku saat ini dirinya setuju apabila PTM hanya dilakukan di zona orange, kuning, dan hijau saja. Akan tetapi tetap harus dilakukan secara hati-hati agar tidak memunculkan klaster sekolah.
Keputusan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, bahwa PTM akan dilakukan mulai bulan Juli 2021 hanya di area di luar zona merah, setelah dilakukannya vaksinasi.