Banyumas, KabarBerita.id — Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Tito Karnavian meminta semua pihak untuk tidak mengangkat isu-isu yang sensitif karena dapat membuka kembali luka lama.
“Saya berharap bahwa isu-isu ini, sebaiknya semua pihak menahan diri, jangan kemudian menampilkan isu ini di tengah situasi kita yang rentan, mau ada pilkada, mau ada pilpres, mau ada peringatan G30S,” katanya di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu (23/9).
Kapolri mengatakan hal itu kepada wartawan terkait dengan berbagai isu sensitif seperti komunisme yang kembali mencuat.Menurut dia, ideologi komunisme di tingkat global sekarang sudah meredup.
Bahkan, kata dia, Rusia dan China pun sudah mengarah ke sistem kapitalis.Namun khusus konteks Indonesia, lanjut dia, prinsip Kepolisian adalah berpegang kepada aturan hukum yang ada.
“Aturan hukum yang ada saat ini, jelas ada Tap MPR ditambah dengan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1999, tentang penyebaran ideologi termasuk marxisme, leninisme, komunisme dilarang. Jadi, sepanjang ada upaya penyebaran itu, bagi Polri jelas akan melakukan penegakan hukum,” katanya.
Terkait dengan hal itu, Kapolri mengharapkan semua pihak menahan diri untuk tidak mengangkat isu-isu sensitif tersebut karena dapat membuka kembali luka lama.Menurut dia, hal itu bukan berarti melupakan sejarah tetapi ada waktu yang tepat untuk membicarakan isu-isu tersebut.