Jakarta, KabarBerita.id — Gubernur Nusa Tenggara Barat Dr H Zulkieflimansyah meminta Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) NTB mempertahankan serta meningkatkan sinergi mengendalikan inflasi khususnya untuk menghadapi bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1442 Hijriah.
“Sinergi untuk pengendalian inflasi sudah terjalin selama ini perlu dipertahankan dan harus ditingkatkan karena merupakan kunci agar mampu mengendalikan inflasi secara stabil,” kata Zulkieflimansyah dalam pertemuan TPID NTB di Mataram, Rabu.
Penerapan industrialisasi dapat menjadi salah satu strategi pengendalian inflasi untuk jangka panjang yang saat ini telah diinisiasi di NTB dalam menghadapi hari besar keagamaan nasional (HBKN) selain sinergi.
“Pelaku usaha diharapkan tidak menjual bahan baku mentah saja, namun juga berani untuk melakukan pendalaman struktur pada komoditas-komoditas yang memiliki nilai tambah,” ujar Zulkieflimansyah yang juga menjabat sebagai Ketua TPID NTB.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTB Heru Saptaji menyebutkan berdasarkan data perkembangan inflasi pada 10 tahun terakhir, inflasi di NTB cenderung berada di bawah atau berdempetan dengan inflasi nasional.
Pada bulan Maret 2021, inflasi telah mencapai 1,56 persen, dimana tercatat lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional sebesar 1,37 persen, meskipun masih didalam target sebesar tiga plus minus satu persen.
Menurutnya, berdasarkan frekuensi selama lima tahun terakhir komoditas penyumbang inflasi ‘volatile food’, yakni telur ayam ras, beras, daging ayam ras, bawang merah, serta daging sapi.
TPID NTB akan melakukan langkah pengendalian inflasi dan stabilisasi harga pada 2021 dengan mengacu strategi 4K, yakni ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.
Program pengendalian inflasi 2021 jangka pendek juga direkomendasikan TPID NTB, dengan menggelar operasi pasar murah dengan tujuan menjaga terjangkaunya harga di lokasi yang strategis saat Ramadhan hingga menjelang Idul Fitri 1442 Hijriah.
Selain itu, koordinasi terkait ketersediaan pasokan dan inspeksi pasar maupun distributor penting untuk memastikan ketersediaan pasokan dan mencegah penimbunan.
Demikian juga program jangka menengah dan panjang, difokuskan pada upaya untuk menjaga ketersediaan pasokan, menjamin keterjangkauan harga, dan menjaga kelancaran distribusi.
TPID NTB juga akan memberlakukan komunikasi efektif lewat imbauan kepada masyarakat untuk cerdas serta bijak dalam belanja dan mendorong diversifikasi pola konsumsi masyarakat.