Jakarta, KabarBerita.id — Kapal kargo milik perusahaan Israel dihantam rudal di laut Arab pada Kamis (25/3) diduga merupakan serangan Iran.
Seorang pejabat keamanan Israel curiga Iran berada di balik insiden tersebut.
Serangan itu terjadi ketika kapal kargo tengah berlayar dari Tanzania menuju India. Meski rusak, kapal dapat melanjutkan pelayaran.
Berdasarkan situs berita Israel, Ynet, kapal berbendera Liberia itu tak mengalami kerusakan parah. Kapal tersebut, menurut laporan Chanel 12, milik Manajemen XT yang berbasis di pelabuhan Haifa.
Kapal itu dilaporkan tengah dalam perjalanan menuju pelabuhan Mundra, India dari Dar Es Salaam. Lalu berhenti total dan terapung selama sekitar tiga jam, sebelum kembali melanjutkan perjalanannya.
Perusahaan keamanan maritim Dryad Global menduga ada kapal kontainer lainnya terlibat dalam penyerangan itu, yakni MT LORI.
Namun hingga kini Reuters tidak dapat menghubungi pejabat di perusahaan tersebut untuk dimintai komentar. Sementara, pejabat pemerintah Israel juga belum memberikan pernyataan resmi.
Serangan itu ditengarai terjadi setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyalahkan Iran atas ledakan di atas kapal milik Israel di Teluk Oman, sebulan lalu.
Selain Netanyahu, Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, juga langsung menuduh Iran berada di balik kejadian itu.
“Iran mencoba menyerang infrastruktur dan warga sipil Israel,” kata Gantz saat diwawancara media massa Israel, Kan. “Lokasi saat kapal itu melintas relatif dekat dengan Iran sehingga menimbulkan kecurigaan bahwa pelakunya Iran.”
Kapal yang mengangkut kendaraan MV Helios Ray itu ditembak roket pada 26 Februari lalu hingga menimbulkan lubang pada kedua sisi lambung kapal. Namun Iran membantah tuduhan itu
“Kami sangat menolak tuduhan ini,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh.
Menurut informasi, kapal itu dioperasikan oleh perusahaan logistik Ray Shipping yang berkantor pusat di Tel Aviv, Israel. Namun, perusahaan itu terdaftar di Isle of Man.
