Jakarta, KabarBerita.id– Dewan pengawas hak asasi manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Office of the United Nations High Commisioner for Human Rights (OHCHR) meminta UNi Ermirat Arab untuk memberikan bukti dan informasi lebih lanjut bahwa Putri Dubai, Sheikha Latifa masih hidup.
Juru bicara Komisioner Tinggi HAM PBB, Liz Throssell mengaku prihatin dengan situasi yang dialami Putri Latifa.
“Kami menyampaikan keprihatinan kami tentang situasi ini sehubungan dengan bukti video yang mengganggu yang muncul minggu ini. Kami meminta lebih banyak informasi dan klarifikasi tentang situasi Sheikha Latifa saat ini,” kata Throsselll saat konferensi pers di Jenewa, Swiss, Jumat (19/2) seperti mengutip Reuters.
OHCHR mengatakan telah meminta respons pemerintah untuk memastikan kondisi Putri Latifa dalam kondisi aman. Mereka memastikan akan terus memantau situasi kondisi penyekapan Putri Latifa dengan cerman.
“Mengingat keprihatinan serius tentang Sheikha Latifa, kami telah meminta tanggapan pemerintah sebagai prioritas. Kami memang meminta bukti keberadaannya,” ujarnya menambahkan.
Hingga saat ini kantor media pemerintah Dubai dan Kementerian Luar Negeri UEA masih bungkam terkait keberadaan Putri Latifa.
Sheikha Latifa menarik perhatian publik setelah mengirim pesan video rahasia yang mengungkap bahwa dia disekap di sebuah vila. Dalam video itu, Latifa khawatir akan keselamatannya setelah gagal melarikan diri.
Sheikha Latifa belum terlihat di hadapan publik sejak dia berusaha melarikan diri dari Uni Emirat Arab melalui laut pada Maret 2018.
Dalam video yang direkam sekitar setahun setelah dia ditangkap dan kembali ke Dubai menunjukkan sang putri berjongkok di sudut kamar mandi.
“Saya seorang sandera dan vila ini telah diubah menjadi penjara,” katanya dalam salah satu video di telepon seluler.
“Ada lima polisi di luar dan dua polisi wanita di dalam rumah. Setiap hari saya mengkhawatirkan keselamatan dan hidup saya.”
Dalam video lain, Latifa mengatakan situasinya semakin hari semakin putus asa. “Saya tidak ingin menjadi sandera di vila penjara ini. Saya hanya ingin bebas,” katanya.
BBC merilis cuplikan video tersebut dalam program berita investigasi “Panorama”.
Para Maret lalu, seorang hakim Pengadilan Tinggi London mengatakan telah menerima serangkaian tuduhan yang dibuktikan oleh mantan istri Sheikh Mohammed, Putri Haya, termasuk perintah penculikan Putri Latifa.
Video tak bertanggal itu disiarkan saat teman-teman Latifa khawatir karena sang putri tak lagi mengirim pesan rahasia. Video tersebut berasal dari teman Latifa, Tiina Jauhiainen, yang membantunya melarikan diri.