Jakarta, KabarBerita.id – Klub-klub strata tertinggi Italia mencapai kesepakatan untuk memotong gaji para pemain, pelatih, dan staf yang disebabkan krisis pandemi COVID-19, demikian diumumkan operator Liga Italia seperti dikutip AFP.
Semua kompetisi sepak bola di Italia telah dihentikan akibat pandemi tersebut sejak 9 Maret silam.
Gaji kotor tahunan para pemain akan dipotong sepertiganya jika musim dibatalkan, dan dipangkas seperenamnya jika musim dilanjutkan.
Keputusan tersebut diterima oleh seluruh klub Liga Italia, kecuali Juventus yang telah lebih dulu menetapkan kebijakan untuk memotong gaji para pemain dan staf.
Kesepakatan-kesepakatan individual harus diteken antara pihak pemain dan klub. Seperti Juventus, rencananya pemotongan gaji itu dilakukan untuk dua sampai empat bulan.
Operator Liga Italia menegaskan kembali setelah melakukan konferensi video pada Senin, bahwa mereka masih ingin melanjutkan kompetisi. Namun hal itu baru akan dilakukan saat situasi kesehatan dan pemerintah mengizinkan.
Pihak operator liga juga mengatakan tindakan pemotongan gaji diambil untuk menjaga masa depan sistem sepak bola Italia.
Namun, ketua Asosiasi Pesepak bola Italia (Associazione Italiana Calciatori/AIC) Damiano Tomassi mengatakan rencana itu “tidak dapat dipahami.”
“Saya tidak paham logika bisnis di balik sikap itu, meletakkan para pemain, yang merupakan aktor utama pertunjukan, ke sorotan yang buruk, di saat hampir semua orang telah mendiskusikan dengan klub bagaimana keluar dari krisis ini,” kata Tomassi.
“Bagi saya, ini terlihat gila,” tambah mantan gelandang AS Roma itu.
Pemuncak klasemen Juventus pada akhir bulan lalu mengumumkan bahwa mereka akan memangkas gaji para pemain dan pelatih Maurizio Sarri untuk periode Maret sampai Juni.
Sang juara bertahan Liga Italia itu mengatakan pemangkasan gaji itu akan memberi dampak positif sebesar 90 juta euro pada tahun finansial 2019/2020.