Milan, Kabarberita.id — Inter Milan masih belum terbendung di Seri A Italia musim ini. La Beneamata menyapu bersih semua laga hingga pekan keempat ini. Korban terakhir adalah AC Milan yang tumbang 2-0 dalam Derby della Madonnina, Ahad (22/9).
Nerazzurri mendominasi jalannya pertandingan di San Siro tersebut dengan tujuh tendangan ke arah gawang dan tiga kali membentur tiang. Adapun Milan hanya sekali melakukan tendangan yang tepat ke gawang Inter.
Laju sempurna Inter memang sempat tertahan pada laga pembuka fase grup Liga Champions. Saat itu, Romelu Lukaku cs ditahan imbang 1-1 oleh Slavia Praha.
Namun, kedatangan Antonio Conte musim ini tentu menjadi faktor kunci kian impresifnya performa Inter. Bahkan, Conte meminta anak asuhnya untuk terus menguasai pertandingan.
Dalam empat pertandingan terakhir, Inter selalu mendominasi penguasaan bola. Hanya saat lawan Milan kalah penguasaan bola dengan selisih 52 persen berbanding 48 persen. Sebuah persentase yang tidak terlalu signifikan, mengingat Inter tampil lebih menyerang.
”Kami punya sebuah ide dari sepak bola saat memegang bola, dan saat tidak menguasai pertandingan. Kami punya ide sebagai sebuah tim,” ungkap Conte, dikutip dari Football-Italia, Ahad (22/9).
Conte menjelaskan, membentuk tim yang kuat seperti saat ini, ia membutuhkan kerja keras selama dua bulan belakangan. Selain itu, Inter juga memperkuat lini serang mereka dengan membeli Romelu Lukaku dan Stefano Sensi.
Lukaku telah mencetak tiga gol dalam empat laga, sementara Sensi sudah mencetak dua gol. Alexis Sanchez juga dipinjam oleh Inter dari United untuk menjadi pelapis jika salah satu striker utama mereka cedera atau butuh istirahat.
Bukan hanya lini serang yang telah menunjukkan tanda-tanda peningkatan musim lalu. Dalam lima pertandingan, mereka baru kemasukan dua gol dengan satu di Seri A dan satu lagi di Liga Champions. Belum lagi barisan tengah yang kian solid dan mampu menjadi pemecah kebuntuan. ”Para pemain menampilkan permainan yang baik di segala aspek,” ucap mantan pelatih Chelsea tersebut.
Lukaku pun menjadi sosok yang menjadi pusat perhatiannya. Dibuang United dengan suasana yang tak enak, Lukaku membuktikan diri sebagai striker tajam. Lukaku mengungkapkan, Conte sangat membantunya dan terus memberikan motivasi. ”Di usia 26, saya ingin pelatih seperti ini yang menolong saya setiap hari dan memberikan saya motivasi,” kata pemain internasional Belgia tersebut.