Magetan, KabarBerita.id — Kisah misterius mobil Daihatsu Xenia putih masuk areal permakaman Dusun Sawahan, Desa Dagangan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, diselimuti cerita mistis.
Si pengemudi mobil B 1685 VKN yang belakangan diketahui sebagai anggota TNI berinisial PS (24) itu mengaku telah mengantarkan sesosok kakek-kakek misterius. Hal itu diungkapkan Kepala Dusun Sawahan, Nuroso (55), menirukan cerita PS, saat dijumpai Madiunpos.com di Sawahan, Madiun, Selasa (30/7/2019).
“Jadi mobil itu sudah berada di makam jam 02.00 WIB. Kalau menurut pengemudinya mobil itu lewat di jalan kampung dan kemudian masuk di kuburan,” kata dia. Nuroso menuturkan PS bercerita habis pulang dari sesi pemotretan foto prewedding di Benteng Pendem atau Benteng Van Den Bosch di Kabupaten Ngawi.
Saat itu, ungkap Nuroso, PS bersama calon istri dan mertuanya dengan mengendarai mobil Xenia putih itu. Seusai pemotretan, PS mengantarkan calon istri dan mertuanya ke rumah di Ngawi. Setelah itu, PS hendak pulang ke rumahnya di Desa Pesu, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan.
Di tengah perjalanan pulang, kata Nuroso, tiba-tiba ada sesosok kakek-kakek yang minta tolong (nunut) untuk diantarkan pulang oleh PS. Selanjutnya, PS pun mengantarkan kakek-kakek misterius itu pulang sesuai petunjuk arah dari si kakek.
“Katanya, pengemudi ini dimintai tolong untuk mengantarkan seorang kakek-kakek pulang ke rumahnya. Kemudian dia keliling ke Magetan,” kata dia.
Selanjutnya PS sampai di kuburan Dusun Sawahan dan kemudian turun. Namun PS mengira sudah sampai ke rumahnya sehingga ia langsung beristirahat di antara nisan.
Saat ditemukan warga pada pagi harinya, kondisi pemuda yang akan segera menikah itu sedang bingung. Satu pintu mobilnya terbuka satu dan kunci kontak mobil masih menempel di mobil.
“Anehnya, mobil tersebut tidak rusak. Padahal itu jalannya sangat sempit sekali. Muat satu mobil. Tapi spionnya harus ditekuk. Sedangkan itu spionnya ditemukan masih tegak dan tidak rusak maupun lecet,” ujar Nuroso.
PS yang kala itu kondisinya masih bingung diajak warga untuk sarapan dan diberi minum. Setelah kondisinya sadar, ungkap Nuroso, baru pemuda itu bercerita tentang perjalanan malamnya.
“Dia tidak dalam kondisi mabuk. Jadi kayak setengah sadar. Ya namanya juga hal-hal mistis,” ujarnya.
Nuroso menyampaikan di Makam Dusun Sawahan itu ada satu makam yang dikenal sebagai sesepuh desa yakni makam Mbah Tanggulangin. Makam itu kerap diziarahi warga.
Namun, ia menegaskan di makam itu tidak ada tempat untuk bertapa maupun mencari pesugihan. Selain itu, di makam itu bukan termasuk makam angker.