Jakarta, KabarBerita.id — Tahap pertama pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Rakhine State, Myanmar, telah selesai sehingga Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) kembali mengirim empat relawan teknis ke lokasi pembangunan.
“Kunjungan kali ini untuk melakukan supervisi pekerjaan tahap pertama yang dikerjakan oleh kontraktor lokal pemenang tender sekaligus melakukan finalisasi pembayaran,” kata Ketua Tim Pembangunan RS Indonesia di Myanmar Ichsan Thalib melalui siaran pers di Jakarta, Senin (7/8).
Empat relawan teknis yang berangkat Senin adalah Ichsan Thalib, Ketua Divisi Konstruksi MER-C Idrus M. Alatas, Agus Subiyakto Saleh dan Nur Ikhwan Abadi.
Pengerjaan tahap pertama meliputi pengurukan dan pemagaran lahan Rumah Sakit Indonesia seluas lebih dari 7.000 meter persegi yang terletak di Muaung Bwe, Mrauk U, Rakhine State.
“Pekerjaan tahap pertama semula diperkirakan memakan waktu dua bulan hingga tiga bulan. Sejak dimulai 25 Mei 2017, meski wilayah ini kerap dilanda hujan lebat, pekerjaan bisa selesai dalam jangka waktu dua bulan pada akhir Juli 2017 lalu,” jelas Ichsan.
Sementara itu, Idrus M. Alatas mengatakan agenda lain di Myanmar adalah melakukan persiapan tender untuk pembangunan tahap selanjutnya.
“Tahap selanjutnya yaitu bangunan utama RS Indonesia serta sarana pelengkapnya seperti rumah dokter dan perawat,” kata relawan yang juga terlibat dalam pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, Palestina itu.
Rumah Sakit Indonesia di Myanmar adalah program kerja sama MER-C dan Palang Merah Indonesia (PMI) yang didukung Pemerintah Indonesia. Rumah Sakit Indonesia di Myanmar diharapkan dapat menjadi salah satu diplomasi kemanusiaan dalam bidang kesehatan yang dapat mendorong terciptanya perdamaian bagi warga Muslim dan Budha di negara tersebut.
