Padang, KabarBerita.id — Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Harris Iskandar mengatakan bonus demografi merupakan salah satu syarat untuk menjadi sebuah negara maju.
“Saat ini Indonesia membutuhkan bonus demografi yang besar agar dapat menjadi negara maju. Untuk mewujudkan hal itu, butuh sinergi dari semua pihak,” katanya di Padang, Sumatera Barat, Sabtu (5/8).
Ia menyampaikan halitu dalam seminar parenting dengan tema keselarasan pola asuh antara keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat dalam membentuk karakter anak di Padang.
Menurut dia, untuk menghasilkan bonus demografi tersebut, kunci utamanya berada pada keluarga karena untuk membentuk karakter anak. Orang tua, kata dia, memiliki peran yang besar mulai dari hamil, melahirkan, mendidiknya, hingga masuk bangku sekolah.
Setelah masuk sekolah, pendidikan anak juga tidak bisa diserahkan seluruhnya pada tenaga pendidik, tetapi juga harus ada kontrol dan pendampingan oleh orang tua di rumah. “Memberi perhatian kepada anak sejak kecil merupakan salah saru cara untuk membentuk karakter anak,” katanya.
Ia mengemukakan bahwa saat ini untuk keluarga yang memiliki kelas sosial ekonomi menengah ke atas terdapat beberapa perubahan perilaku mendidik anak beberapa waktu terakhir.
Kebanyakan dari mereka, kata Harris Iskandar, ketika anaknya lahir, banyak yang mempercayai sepenuhnya mengasuh dan mengajari anak melalui pengasuh, mungkin karena kesibukan kerja.
“Dengan perilaku itu, anak tidak mendapatkan rangsangan emosional dari orang tuanya sehingga perilakunya juga akan berubah ketika besar,” katanya.