Berita  

Industri Garam Mulai Rumahkan Pegawai

Bandung, KabarBerita.id — Sejumlah pelaku industri garam mulai merumahkan karyawan akibat tidak bisa produksi dan mereka terpaksa menghentikan produksi karena kesulitan mendapatkan bahan baku.

“Kami sudah dua bulan tidak berproduksi akibat tidak tersedianya bahan baku di seluruh sentra penghasil garam nasional,” kata Direktur PT Budiono Madura Bangun Persada Ali Wafa di Bandung, Senin (24/7).

Menurut dia, saat ini petani garam tidak bisa panen karena hujan yang masih terjadi meski seharusnya sudah memasuki musim kemarau.

“Jadi kalau Agustus 2017 ini hujan masih terjadi, maka bisa dipastikan tahun ini akan kembali gagal panen. Kalaupun tidak hujan maksimal bisa panen hanya 40 persen,” kata dia.

Melihat kondisi tersebut, pihaknya meminta kepada pemerintah menggunakan diskresinya untuk melakukan impor garam secepatnya.

Ia menuturkan, sejumlah sentra garam nasional seperti Jeneponto dan Pangkep (Sulawesi Selatan), Madura (Jawa Timur) dan Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah tidak bisa memenuhi permintaan. “Bahkan setelah lebaran kemarin kami terpaksa harus merumahkan 400 karyawan akibat tidak ada produksi,” kata dia.

Ia mengatakan, selama ini garam yang diolahnya 60 persen untuk kepentingan konsumsi guna memenuhi pasar Kalimantan dan Sumatera. Sedangkan sisanya untuk kepentingan industri pengasinan ikan. “Bisa dibayangkan rumitnya situasi saat memasuki Idul Adha untuk kepentingan pengasinan kulit hewan kurban,” kata dia.

Tinggalkan Balasan