Tangerang Selatan, KabarBerita.id — “Fraksi PKS DPR RI sampai titik darah penghabisan akan menolak LGBT”, kata Dr. Mulyanto, Sekretaris MPP PKS dalam aksi Tolak LGBT di lapangan Cilenggang, BSD, 11 Februari kemarin.
Aksi yang dihadiri oleh ribuan masyarakat Kota Tangsel yang diselenggarakan oleh Forum Bersama Ormas Kota Tangerang Selatan ini menghadirkan pembicara dari beberapa pimpinan fraksi DPR RI serta tokoh-tokoh Ormas termasuk FPI dan AILA.
Menurut Mulyanto, prilaku LGBT adalah perbuatan sex menyimpang, yang merupakan tindakan kriminal yang harus dipidana, karena melanggar norma-norma agama, susila dan adat-istiadat ketimuran. “Bahkan secara konstitusional, perbuatan LGBT sudah melanggar”, imbuhnya.
“Negara kita kan berdasarkan pada ketuhanan yang Mahaesa. Kita adalah negara yang berketuhanan, sementara Tuhan, melalui agama, melarang prilaku LGBT. Jadi, prilaku LGBT tidak legal di negara yang berketuhanan ini, tambah Mulyanto.
“Persoalan LGBT ini sangat serius bagi PKS. Ini merupakan pertaruhan politik. Karenanya sikap fraksi PKS DPR RI pun sangat tegas terhadap usul perubahan UU KUHP terkait prilaku LGBT. Tidak ada kompromi soal LGBT ini”.
Karenanya, menurut Mulyanto, aksi Tolak LGBT dari Forum Bersama Ormas Kota Tangerang Selatan ini menjadi sangat penting dan tepat momentum. “Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Panitia penyelenggara atas terlaksananya aksi ini, yang mencerminkan dukungan politik atas sikap kami di DPR”.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Forbes Kota Tangsel, Dr. Arief Wahyudi menyerukan, agar anggota DPR-RI baik level pusat maupun daerah mendukung aksi Tolak LGBT ini melalui penerapan sanksi pidana bagi prilaku seksual menyimpang LGBT. “Prilaku menyimpang tersebut harus dihukum”, tandas Wahyudi.
Dalam aksi ini dibacakan pernyataan sikap Forum Bersama Ormas Kota Tangerang Selatan, yang secara umum meminta kepada pemerintah dan legislatif untuk merumuskan pasal-pasal terkait dengan prilaku LGBT sebagai prilaku menyimpang yang harus dipidanakan.
Aksi yang berakhir sekitar pukul 11.00 WIB berlangsung secara damai tanpa long march, dan peserta pulang kembali ke rumahnya masing-masing secara tertib, lancar dan aman.