Jakarta, KabarBerita.id – Menteri Pertanian Amran Sulaiman menargetkan peningkatkan produktivitas kopi domestik menjadi 1,0 ton per hektare sehingga dapat memposisikan Indonesia sebagai produsen kopi terbesar dunia setelah Brazil dan Vietnam.
“Peluang industri kopi di Indonesia sangat bagus dengan semakin dikenalnya kopi Indonesia di Eropa dan Amerika terutama kopi khusus (specialty coffee) yang menjadi tren dunia saat ini,” ujar Amran Sulaiman di sela World Coffee Producers Forum (WCPF) yang berlangsung di kota Medellin, Kolombia 10 hingga 11 Juli 2017.
Melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu disebutkan di sela pembukaan WCPF pada 11 Juli 2017, Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman didampingi Dubes RI untuk Kolombia, Priyo Iswanto berbincang-bincang dengan Presiden Kolombia Juan Manuel Santos, Mantan Presiden AS Bill Clinton, dan Wakil Menteri Pertanian Vietnam.
Menurut mentan Bill Clinton memberikan perhatian khusus pada sektor kopi di Indonesia. Selanjutnya Amran berdiskusi dengan Wakil Menteri Pertanian Vietnam membahas upaya pengembangan perkopian.
Amran menyebutkan Indonesia mempunyai kebun kopi 1,2 juta hektare dan memiliki “specialty coffee” seperti kopi gayo, kopi mandailing, kopi lampung, kopi Bajawa dan lainnya.
Saat ini sudah ada 14 jenis kopi Indonesia yang mendapat sertifikat Geographical Indications sehingga memiliki keunikan dan berdaya saing di internasional.
Berbagai program akan dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kopi dalam negeri seperti penyediaan bibit berkualitas tinggi, pemupukan tepat waktu, “water” manajemen, dan program “replanting” untuk mengganti tanaman kopi yang sudah tua.
Selain itu juga akan dilakukan perluasan areal kopi arabika yang bernilai ekonomi tinggi sehingga populasi kopi robusta dan arabika menjadi berimbang (50:50).
“Pengembangan kopi ke depan juga akan lebih memperhatikan aspek kearifan lokal, sehingga dapat dihasilkan jenis-jenis kopi specialty yang bernilai tinggi dari berbagai daerah,” katanya.
Mentan menegaskan dalam waktu dekat, Kementerian Pertanian akan mengirimkan beberapa tenaga ahlinya mempelajari kopi ke Vietnam.
WCPF merupakan inisiatif pemerintah dan sektor swasta Kolombia yang ditujukan untuk menjawab tantangan-tantangan terkini yang dihadapi lebih dari 25 juta penduduk dunia, yang menggantungkan hidupnya dari usaha produksi kopi.
Forum tersebut juga membahas upaya pengembangan kopi dengan sejumlah pemimpin dunia. Sesuai dengan tema yang diangkat yaitu One Coffee Chain, One Coffee Family. Agenda utama pertemuan WCPF membahas mengenai produktivitas, dampak perubahan iklim, serta rantai pasok yang berkelanjutan dari produsen ke konsumen.