Jakarta (ANTARA News) – Topin Tembin menerjang beberapa daerah di Filipina, termasuk sebuah desa di Mindanao yang nyaris lenyap disapu bongkahan kayu, batu besar dan lumpur yang dibawa oleh arus sungai yang meluap akibat dipicu topan tersebut.
Desa Anungan di Semenanjung Zamboanga, Pulau Mindanao, nyaris seluruhnya dihanyutkan sungai ke laut.
“Hanya masjid yang kokoh berdiri,” kata pekerja bantuan kesehatan Arturo Simbajon seperti dikutip Reuters. “Orang-orang menyaksikan air pasang tetapi tak mengira air justru datang menyapu dari belakang mereka.”
Para petugas penyelamat masih berjuang menyelamatkan korban di sejumlah daerah terpencil yang diterjang banjir dan longsor akibat Topan Tembin. Sedangkan korban jiwa sudah mencapai 230 orang, selain puluhan lainnya hilang.
Menurut Reuters, jumlah korban sesungguhnya baru bisa dipastikan begitu daerah-daerah terpencil yang terkena bencana, bisa dijangkau tim bantuan.
Manuel Luis Ochotorena, kepala badan penanggulangan bencana di Zamboanga, memperkirakan jumlah korban akan terus bertambah.
“Banyak daerah di Semenanjung Zamboanga yang terputus dari aliran listrik dan komunikasi, sejumlah kota terputus dari dunia luar akibat jembatan ambruk, banjir dan longsor,” kata dia.
Puluhan ribu penduduk Mindanao telah diceraiberaikan oleh topan yang menerjang Filipina Jumat tengah malam itu.
Filipina diterjang 20 topan setiap tahun. Pemerintah sudah sering mengeluarkan peringatan, namun sejumlah warga mengabaikan peringatan untuk menjauhi pantai dan sungai.
Pada 2013, Topan Haiyan menewaskan sekitar 8,000 orang dan membuat 200,000 keluarga kehilangan rumah di Filipina Tengah.