Berita  

OJK: Tahun Politik Bisa Picu Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta, KabarBerita.id — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan tahun 2018 dan 2019 yang disebut sebagai tahun politik, justru akan memicu laju pertumbuhan ekonomi domestik lebih tinggi karena akan makin banyak aktivitas belanja (spending).

“Biasanya aktiviasnya malah banyak. ‘Spending’ jadi banyak. Kalau soal ekonomi, jadi positif sebenarnya,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso saat jumpa pers di Kantor Pusat OJK, Jakarta.

Pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak pada tahun 2018 dan Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019 disebut-sebut akan mengganggu stabilitas ekonomi di Tanah Air yang saat ini mulai menemukan momentum perbaikan. Kendati demikian, Wimboh tidak khawatir dengan hal tersebut dan meyakini pertumbuhan ekonomi akan tetap positif.

“Kita sudah pengalaman berkali-kali, jadi kami tidak terlalu ‘worry’, ya,” ujar Wimboh.

Berdasarkan data OJK per November 2017, pertumbuhan kredit mencapai 7,47 persen secara tahunan (year on year/yoy). Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) mencapai 9,83 persen (yoy).

Pada tahun depan, OJK memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan akan mencapai 10 sampai dengan 12 persen, tumbuh lebih baik daripada realisasi pertumbuhan kredit tahun ini yang diperkirakan hanya mencapai kisaran 8 s.d. 9 persen.

Otoritas meyakini sejalan dengan membaiknya proyeksi ekonomi domestik pada tahun 2018, kinerja intermediasi perbankan juga diperkirakan akan meningkat.

Pada tahun depan, pertumbuhan ekonomi sendiri ditargetkan mencapai 5,4 persen dalam APBN 2018, meningkat dibandingkan pertumbuhan ekonomi akhir tahun ini yang diprediksi mencapai 5,1 persen.

Tinggalkan Balasan