Jakarta, KabarBerita.id — Sebanyak delapan orang meninggal karena tertimbun longsoran pasir di penambangan pasir di Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah pada Senin sekitar pukul 10.00 WIB.
“Kejadian terjadi tidak saat hujan. Para penambang pasir dan batu bekerja menggali tebing, tiba-tiba terjadi longsor dan langsung menimbun para penambang yang sedang bekerja,” kata Kepala Pusdatin dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan di Jakarta, Senin (18/12).
Sutopo Purwo Nugroho mengatakan tebing lereng sungai yang curam hasil erupsi Gunung Merapi ditambang pasir dan batunya. Kondisi lereng hampir tegak lurus sehingga mudah longsor.
Menurut dia, diperkirakan masih terdapat penambang yang tertimbun longsor tapi belum diketahui jumlahnya karena sejak awal tidak diketahui jumlah pasti masyarakat yang sedang menambang saat longsor terjadi.
“BPBD Kabupaten Magelang bersama TNI, Polri, Basarnas, damkar, relawan dan warga terus melakukan evakuasi korban. Alat berat dikerahkan untuk mencari korban,” kata dia.
Sebelumnya, kata Sutopo, longsor serupa beberapa kali terjadi dengan penambang pasir tertimbun longsor di daerah Magelang. Kondisi tebing lereng yang ditambang yang hampir tegak lurus di kawasan pertambangan galian jenis C juga membahayakan masyarakat sekitarnya. Namun demikian, penambangan masih terus berlangsung.
“Tentu sangat berbahaya, apalagi meningkatnya curah hujan akan makin mudah untuk terjadi longsor,” katanya.
Delapan korban, kata dia, di antaranya Zaenudin (32) warga Dusun Kemburan, Iwan Dwi (34) warga Dusun Kemburan, Suparno warga Dusun Dermo, Heri Setiawan warga Dusun Kemburan sementara empat korban lain dalam proses identifikasi.