Jakarta, KabarBerita.id — Setidaknya satu orang tewas, satu hilang, dan sekitar 10 ribu warga dievakuasi akibat topan Khanun yang membawa hujan lebat di sejumlah wilayah di Korea Selatan.
Hujan lebat dan angin kencang yang dibawa Topan Khanun menyebabkan banjir di beberapa wilayah termasuk di Daegu.
Pihak berwenang Korsel menyatakan laki-laki berusia 67 tahun tewas usai ditemukan tak sadarkan diri di tepi Sungai Daegu, sekitar pukul 13.00 waktu setempat, Kamis (10/8), dikutip Yonhap.
Sementara itu seorang warga laki-laki lain dilaporkan hilang usai jatuh di aliran banjir, sekitar pukul 13.45 waktu setempat.
Di Provinsi Gyeongsang, petugas menyelamatkan sekitar 20 orang usai terjebak di tengah banjir.
Sebagian besar wilayah di Korsel juga dihantam Topan Khanun. Imbas badai itu, sekitar 10.641 orang juga dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Selain itu, sebanyak 355 penerbangan dari 14 bandara di Korsel dibatalkan. Pemerintah juga menghentikan sementara operasi kereta reguler dan menutup 21 taman nasional.
Pihak berwenang di Korsel juga membatasi atau menangguhkan kelas di SD hingga sekolah menengah, atau mengalihkan pembelajaran ke daring selama badai berlangsung.
Badan Meteorologi Korsel (KMA) menyatakan Khanun telah sampai ke tenggara Geoje pada 9.20 pagi waktu setempat. Mereka menduga badai ini tiba di Seoul sekitar pukul 21.00 waktu setempat.
Kemudian pukul 15.00 waktu setempat, topan menuju barat laut dengan kecepatan 35 kilometer per jam, 40 km sebelah tenggara Kota Andong.
KMA mencatat tekanan sentral topan itu mencapai 985 hectopascals, dengan kecepatan angin maksimum 86 kph, atau 24 meter per detik.
Badai akan melemah usai mendarat dan diduga mengalami fluktuasi dengan kecepatan 19 hingga 33 kph saat tengah malam.
Topan Khanun menjadi perbincangan saat Jambore Pramuka Dunia tengah berlangsung di Saemangeum. Badai dilaporkan mendekati wilayah perkemahan pada 9-10 Agustus.
Pihak berwenang Korsel lalu memindahkan lebih dari 40 ribu peserta jambore ke tempat yang lebih aman.