Jakarta, KabarBerita.id — Periode 1000 Hari Pertama Kehidupan adalah pondasi utama kehidupan manusia di masa depan, yang dimulai sejak awal konsepsi (pembuahan) atau selama 270 hari masa kehamilan serta 730 hari setelah kelahiran.
Pada periode ini, terjadi proses perkembangan otak, pertumbuhan badan, perkembangan sistem metabolisme tubuh dan sistem pembentukan kekebalan tubuh yang begitu cepat. Karena itu upaya pencegahan stunting dilakukan pada periode 1000 hari pertama kehidupan ini.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati dalam Sosialisasi Bangga Kencana BKKBN bersama Mitra Kerja di GOR Cilandak, Jakarta Selatan, kemarin.
Hadir dalam sosialisasi cegah stunting, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, Direktur Perencanaan Pengendalian Penduduk BKKBN RI Munawar Asikin, SubKel Pelayanan KB dan Kespro Dinas PPAPP Prov. DKI Jakarta Monika Ezah , Kepala Suku Dinas PPAPP Jakarta Selatan Fathur Rochim.
“Apalagi kita akan menghadapi suatu situasi bonus demografi yang kini sudah disiapkan oleh BKKBN dari sekarang, dan antisipasinya kita tentu saja harus memiliki anak-anak atau generasi yang sangat berkualitas. 1000 hari pertama kehidupan ini sejak anak di dalam kandungan dan sampai anak berusia 2 tahun ini masa emas, jangan dilewatkan. Periode emas ini sangat diperlukan untuk mencetak generasi-generasi emas, hebat, calon pemimpin di masa yang akan datang. Dan dengan 1000 HPK ini Insha Allah kita akan bersama-sama melakukan pencegahan stunting pada anak,” kata Kurniasih.
“Kami bersama kader PKK DKI Jakarta terus menggaungkan suatu program yang diinisiasi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi DKI Jakarta. Programnya adalah Bagimu. Ini merupakan akronim dari Ba, bahagiakan anak, gi adalah berikan gizi yang cukup, dan mu adalah berikan stimulasi yang tepat,” kata Fathur Rochim.
Menurut Fathur, jika ketiga poin itu dapat diimplementasikan dengan tepat dan berkelanjutan maka anak dapat tumbuh dan berkembang dengan maksimal, terutama di 1000 hari pertama kehidupan.
“Benar sekali jika masa-masa ini tidak bisa terulang, jika masa ini terlewatkan atau terganggu masa tumbuh kembangnya maka yang paling umum terjadi adalah stunting yang artinya adalah tumbuh kembang yang dialami anak karena gizi buruk, infeksi berulang, dan stimulasi psiko sosial yang tidak memadai disebabkan oleh faktor lingkungan dan genetic,” ujar Monica Eza
