Berita  

Ternyata Masih Ada Kebocoran Lain di Facebook!

Ilustrasi Facebook(Ist)
Ilustrasi Facebook(Ist)

London, KabarBerita.id — Data pengguna Facebook kembali bocor. Laporan investigasi dari New Scientist menemukan, data sekitar 3 juta pengguna Facebook terekspos akibat pemakaian aplikasi tes kepribadian bernama myPersonality.

Ada 6 juta lebih pengguna Facebook yang disebut dalam laporan itu menyelesaikan tes kepribadian myPersonality. Nyaris setengah di antaranya setuju membagi datanya yang terkumpul di aplikasi tes itu.

Data itu sejatinya dipakai oleh para akademisi di University of Cambridge pada 2014. Mereka saling berbagi data yang terkumpul via situs web tanpa pengamanan yang layak, menyebabkan data pengguna tadi rentan disalahgunakan.

“Jenis data ini sangat kuat dan ada potensi nyata untuk disalahgunakan,” kata Chris Summer dari Online Privacy Foundation.

Sekumpulan data yang dipanen dari myPersonality dikelola David Stillwell dan Michael Kosinski dari Psikometrik University of Cambridge. Alexander Kogan, dalang pengumpulan data yang berujung kebocoran ke tangan Cambridge Analytica, juga terdaftar sebagai kolaborator di proyek ini.

Artinya, Kogan memiliki akses penuh ke data yang dikumpulkan dari proyek myPersonality. Tak hanya Kogan dan kolega kampusnya, peneliti dari berbagai universitas dan sejumlah perusahaan melakukan hal serupa. Lebih dari 280 orang dari hampir 150 institusi termasuk Facebook, Google, Microsoft, dan Yahoo diduga mengakses data tersebut.

Aplikasi tes myPersonality sejatinya sudah dibekukan Facebook pada 7 April 2018 lalu. Aplikasi itu dinilai melanggar kebijakan Facebook terkait ketentuan berbagi data.

Temuan itu menambah pekerjaan rumah Facebook yang sedang berusaha memulihkan kepercayaan publik setelah kasus Cambridge Analytica yang menyebabkan data 87 juta penggunanya bocor dan berpotensi disalahgunakan.

Skandal bocornya data Facebook tak kunjung usai baik di tingkat global maupun Indonesia. Diketahui ada lebih dari satu juta user Facebook dari Indonesia yang datanya disalahgunakan untuk kepentingan Cambridge Analytica.

Gerakan #DeleteFacebook pun membahana seantero dunia. Indonesia sendiri sebenarnya memiliki beberapa platform media sosial lokal yang terus tumbuh. Salah satunya ViuGraph. CEO ViuGraph Wahyu Widiyantoro mengatakan ViuGraph memberikan platform berbagi cerita dalam klasifikasi topik-topik tertentu, di samping dengan teman yang sudah dikenal.

Selain hal tersebut, ada fitur filtering yang membuat pengguna ViuGraph hanya melihat apa yang diinginkan dengan timeline berdasarkan waktu kronologis konten tersebut di upload.

Wahyu menjelaskan ViuGraph sebagai media sosial lokal siap untuk menjadi alternatif pengganti media sosial Facebook. Wahyu juga menjelaskan ViuGraph sudah membuatkan akun beberapa pesohor yang sempat mengalami permasalahan karena akun intagramnya dibanned seperti Ustadz Abdul Somad.

Berikut adalah link viuGraph di android dan IOS:

Link Google Player viuGraph: KLIK DISINI
Link IOS viuGraph: KLIK DISINI

Tinggalkan Balasan