Pembunuhan di Gaza, Bendera Israel di Papua dan Menanti Sikap Tegas Jokowi

Editorial Kabar Berita

Jum’at 18 Mei 2018

KabarBerita.id — Sebuah kalimat indah terucap dari Presiden Joko Widodo saat berpidato dalam KTT Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Istanbul, Turki, pada Rabu, 13 Desember 2017.

“Dalam setiap helaan napas diplomasi Indonesia, di situ terdapat keberpihakan terhadap Palestina,” ucap Presiden Jokowi.

Pernyataan itu disampaikan hanya beberapa hari usai Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan untuk memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Banyak negara menentangnya. Tapi Donald Trump tak menggubrisnya. Bahkan kini, pemindahan tersebut sudah diresmikan pada Senin, 14 Mei lalu oleh anaknya Ivanka Trump.

Peristiwa ini meningkatkan eskalasi persoalan di Palestina. Terlebih waktu peresmian kedubes AS di Yerusalem bertepatan dengan Peringatan Hari Nakba yakni hari dimana terjadinya pengusiran rakyat Palestina pada 1948 yang memuluskan berdirinya negara penjajah Israel.

Untuk memperingati Hari Nakba, rakyat Palestina mendeklarasikan Hari Kepulangan atau Kembali. Mereka mulai bergerak sejak 30 Maret 2018.

Dua peristiwa ini membuat Palestina memanas. Tentara Zionis Israel dengan keji melakukan pembunuhan terhadap rakyat Palestina. Bahkan anak kecil juga menjadi korban. Puluhan orang sudah mati syahid dan ribuan lainnya terluka.

Kondisi ini membuat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak beberapa negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengambil sikap atas tragedi pembunuhan di Jalur Gaza. Erdogan mengontak langsung beberapa petinggi negara, termasuk Presiden Jokowi.

Kita menanti ketegasan sikap Presiden Jokowi soal ini. Sebagai pemimpin di negeri yang berpenduduk muslim terbesar di dunia, keberpihakan Indonesia sangat dinanti. Bukan hanya mengecam seperti yang selama ini dilakukan.

Apalagi, di saat yang sama, di Papua, terjadi pengibaran bendera Israel. Para pengibarnya dengan berani melakukan konvoi di jalan raya.

Apakah Presiden Jokowi akan berani mengambil sikap tegas? Selain karena amanat Pembukaan  UUD 1945 menyatakan bahwa kita harus terlibat aktif dalam perdamaian dunia, juga disebabkan kalimat indah Presiden Jokowi bahwa dalam setiap helaan nafas diplomasi Indonesia ada keberpihakan kepada Palestina.

Waktu yang akan menjawabnya

 

Tim Redaksi Kabar Berita

Tinggalkan Balasan