Berita  

Merasa Disalahkan Jokowi Soal BBM, SBY Ngetweet Lagi

Jakarta, KabarBerita.id — Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) buka suara terkait pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal harga dan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Hal ini disampaikan SBY melalui akun Twitter-nya @SBYudhoyono. Berdasarkan cuitan SBY yang dilihat Suara.com, Rabu (16/5/2018) siang, ada lima postingan tulisan.

“Saya mengikuti percakapan publik, termasuk di media sosial, menyusul pernyataan Presiden Jokowi yang salahkan kebijakan SBY 5 tahun lalu. *SBY*,” cuit SBY lewat Twitter @SBYudhoyono

Menurut SBY, kata sambutan yang disampaikan Presiden Jokowi di acara Workshop Nasional Anggota DPRD dari PPP di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (15/5/2018) sudah menyinggung pemerintahannya kala itu.

“Pak Jokowi intinya mengkritik dan menyalahkan kebijakan subsidi untuk rakyat dan kebijakan harga BBM, yang berlaku di era pemerintahan saya. *SBY*,” kata SBY.

Lebih jauh, mantan Presiden RI ini meminta seluruh mantan Menteri di Kabinet Indonesia Bersatu untuk tenang, termasuk politikus partai berlambang mercy.

“Saya minta para mantan Menteri dan pejabat pemerintah di era SBY, para kader Demokrat dan konstituen saya, TETAP SABAR. *SBY*,” ucap SBY.

Dalam cuitan berikutnya, SBY mengaku bisa jelaskan terkait subsidi BBM di era pemerintahan sebelumnya dan harga BBM yang tinggi di wilayah timur Indonesia 3,5 tahun lalu.

Namun, SBY tidak menjelaskan dalam cuitan ini. Dia menilai hal tersebut tidak baik kalau sampai rakyat tahu.

“Tentu saya bisa jelaskan. Tapi tak perlu dan tak baik di mata rakyat. Apalagi saat ini kita tengah menghadapi masalah keamanan, politik, dan ekonomi. *SBY*,” kata dia.

Dalam cuitan terakhirnya, SBY mengajak masyarakat bersatu, terlebih bangsa Indonesia yang tengah diterpa isu terorisme.

“Justru kita harus bersatu padu. Juga makin rukun. Jangan malah cekcok dan beri contoh yang tak baik kepada rakyat. Malu kita. *SBY*,” kata SBY.

Sebelumnya Presiden Jokowi mengatakan telah meminta Pertamina untuk menerapkan BBM satu harga, terutama di Indonesia bagian Timur.

“3,5 tahun lalu saya ke Wamena, saya ke kampung, desa, saya tanya, ‘Pak, di sini harga bensin berapa?’ Di Wamena saat itu Rp60 ribu per liter. Itu pas normal. Kalau cuaca enggak baik, bisa Rp100 ribu per liter,” kata Jokowi.

Menurut Jokowi, permintaan tersebut dilaksanakan dengan baik oleh menteri terkait. Sehingga harga BBM sama dengan daerah-daerah lain.

“Dulu subsidi Rp340 triliun, kenapa harga enggak bisa sama? Ada apa? Kenapa enggak ditanyakan? Sekarang subsidi sudah enggak ada untuk di BBM, tapi harga bisa disamakan dengan di sini. Ini yang harus ditanyakan,” kata Jokowi.

Tinggalkan Balasan