Kamu Gak Harus Ikuti Passion dalam Karier dan Pekerjaan

KabarBerita.id, SEMARANG – Dalam beberapa seminar motivasi, biasanya kata-kata “Follow your Passion” mungkin sudah sering sekali kita dengar. Namun, Anda tak perlu mengikuti passion untuk menemukan pekerjaan yang Anda cintai. Nah, beberapa tahun terakhir ini pepatah untuk mengikuti passion dalam pekerjaan tentu sudah begitu sering kita dengar. Walau begitu, ternyata ide untuk mengikuti passion belum tentu benar. Ada empat hal yang membuat pepatah ini justru bisa menjadi mimpi buruk, dilansir KabarBerita.id dari laman 8000hours.com.

1. Passion adalah apa yang Anda inginkan.

ggambar penampilan berjas
www.passionpria.com

Nah, jika Anda memiliki passion pada satu bidang, bukan berarti Anda akan merasa nyaman bekerja di bidang itu. Mengapa? Sebab kepuasan dalam bekerja tidak sekadar ditentukan oleh bidang yang Anda geluti. Semisal Anda begitu senang dengan sepak bola. Anda mungkin akan bangga bila berhasil menjadi pemain sepak bola untuk tim yang besar.

Namun, bagaimana bila rekan satu tim Anda semuanya menjengkelkan? Bagaimana bila pelatih Anda sangat galak? Bagaimana bila gaji Anda kecil dan sama sekali tak ada tunjangan hari tua? Anda mungkin akan jadi tak senang bekerja sebagai pemain sepak bola. Jadi passion terkadang tak selalu menjadi hal yang Anda inginkan.

Selain itu, mengikuti passion juga kadang tak semuda kedengarannya. Ada bidang tertentu yang sangat kompetitif. Jika Anda benar-benar mengikuti passion, berarti Anda harus bersaing dengan kompetitior yang sangat banyak. Yakinkah Anda bisa sukses dan bertahan di bidang yang sulit tersebut?

2. Passion terkadang terkadang tidak sejalan dengan karier.

alasan belanja usir stress
sumber : www.passionmagz.com

Menyuruh orang untuk mengikuti passion mereka terkadang adalah sebuah hal yang buruk. Pasalnya, tak semua passion memiliki jalan karier yang jelas. Hal ini justru akan membuat mereka bingung dan tak mengerti harus memilih pekerjaan apa. Apalagi jika Anda terus menekankan bahwa pekerjaan yang menyenangkan harus didasari dengna passion.

Ada juga orang-orang yang memiliki begitu banyak passion. Jika Anda meyarankan mereka untuk mengikuti passion itu, maka mereka justru bingung karena tak tahu harus fokus ke bidang yang mana. Hal ini justru akan menghambat mereka dalam memilih karier.

3. Kita adalah peramal yang buruk.

Ada beberapa kunci mengawali karier dan meraih kesuksesan dengan itu (Foto: Guidespark)
Ada beberapa kunci mengawali karier dan meraih kesuksesan dengan itu (Foto: Guidespark) melamar kerja

Penelitian menunjukkan bahwa manusia adalah peramal yang buruk. Kita bisa saja memiliki passion yang benar-benar kita sukai. Kita berharap suatu saat nanti bisa bekerja di bidang itu. Nah, suatu hari kita sungguh berhasil bekerja di bidang itu. Namun apakah kita bahagia?

Riset berkata bahwa seringkali mengikuti passion dan bekerja di bidang tersebut tidak mampu memuaskan kita. Hal itu disebabkan karena kemampuan kita sendiri dan kondisi pekerjaan tak selalu sesempurna harapan dan angan. Mendapatakan ‘mimpi yang menjadi nyata’ pun terkadang tidak seindah bayangan kita. Jadi, mengikuti passion bukanlah sebuah solusi bagi mereka yang masih bingung dan mencari karier.

4. Passion membuat orang sangat membatasi dirinya.

(Foto: Hrzone)
(Foto: Hrzone)

Saat orang merasa punya passion dalam bidang penulisan, ia akan langsung membatasi diri bahwa lowongan pekerjaan yang dicarinya adalah penulis, wartawan, atau copywriter. Ia tak melihat lagi adanya kesempatan dan peluang pekerjaan lain yang seharusnya bisa diambil.

Padahal, seringkali kita sebenarnya dihadapkan pada jalur karier lain yang jika dijalani hasilnya bisa saja lebih sempurna dibandingkan ‘passion’ kita. Bisa saja pekerjaan lain itu memiliki lingkungan yang lebih menyenangkan, pekerjaan yang lebih menantang, dan jenjang karier yang lebih baik daripada passion kita. Jadi sebenarnya tak ada batasan untuk pekerjaan impian yang Anda angan-angankan.

Rahasia untuk mendapatkan pekerjaan yang baik dan memuaskan hati kita sebenarnya tak susah. Kembangkanlah passion dalam pekerjaanmu, apapun itu. Banyak sekali orang sukses yang sudah menggunakan metode ini.

Misal, Steve Jobs awalnya memiliki passion pada Zen dan ajaran Buddha. Ia awalnya hanya bekerja di bidang teknologi untuk mendapatkan uang saja. Namun, seiring denga berjalannya waktu passion itu bertumbuh. Ia pun menjadi cinta dengan pekerjaannya dan bahkan terkenal akan saran-sarannya untuk melakukan apa yang kamu sukai.

Realitanya, kita juga selalu memiliki banyak kesukaan. Apa yang dulu kita inginkan saat kecil mungkin sudah berubah banyak dengan apa yang kita inginkan saat ini. Jangan pernah merasa bersalah atau bodoh. Hal itu terjadi pada semua orang. Jadi, tak perlu selalu mengikuti passion untuk mendapatkan pekerjaan yang paling Anda suka. (DP)

Tinggalkan Balasan