Berita  

Gubernur NTB Terpilih: Gempa Lombok Mestinya Jadi Bencana Nasional

MATARAM, Kabarberita.id – Gubernur Nusa Tenggara Barat terpilih Zulkieflimansyah meminta pemerintah pusat memberi status gempa Lombok sebagai bencana nasional. Soalnya, gempa ini menimbulkan banyak korban. Sejauh ini tercatat 381 orang meninggal dunia.

“Kalau pemerintah punya hati dan peduli, gempa Lombok mestinya jadi bencana nasional,” kata Zulkieflimansyah dalam keterangannya kepada wartawan, baru-baru ini.

Zulkieflimansyah menyatakan kerusakan yang diakibatkan gempa ini begitu masif. Penduduk yang terkena dampak terpaksa tidur di luar ruangan. Padahal di antara mereka ada bayi, anak-anak, dan warga lanjut usia yang terpaksa ikut bertahan di luar ruangan.

“Kabupaten Lombok Utara, misalnya, hampir 80 rumah penduduk hancur. Sekarang masyarakat tidur di luar, di sawah, di bawah terpal-terpal sederhana. Seberapa lama anak bayi, orang tua, dan lain-lain akan hidup seperti ini?” tuturnya.

Dia melaporkan perkembangan situasi dampak gempa bumi 7,0 skala Richter yang mengguncang NTB pada Minggu (5/8). Data yang dia dapatkan dari Pemerintah Provinsi NTB hingga hari ini pukul 15.00 Wita menyebutkan gempa itu telah merenggut 381 korban jiwa. 

Korban luka-luka berjumlah 1.033 orang, terdiri atas 672 orang luka berat dan 361 orang mengalami luka ringan. Sebanyak 22.721 unit rumah rusak akibat gempa, terdiri atas 9.220 unit rumah rusak berat, 723 unit rumah rusak sedang, dan 12.778 unit rumah rusak ringan. Sebanyak 270.168 orang harus mengungsi.

Lombok Utara menjadi kawasan terdampak gempa paling parah. Zulkieflimansyah mendapatkan informasi dari para camat se-Kabupaten Lombok Utara, total korban tewas dari Lombok Utara ada 347 orang hingga saat ini, terdiri atas 54 orang tewas di Kecamatan Gangga, 171 orang tewas di Kecamatan Kayangan, 11 orang tewas di Kecamatan Bayang, 54 orang tewas di Kecamatan Tanjung, dan 57 orang tewas di Kecamatan Pemenang. 

Tinggalkan Balasan